Selasa, 21 April 2015

Wanita



 
Sedotan adalah benda kecil yang dapat menggambarkan seorang wanita. Terlihat remeh, namun tak mudah dipatahkan. Setia hingga waktu 9 bulan bukanlah hal yang mudah, dengan perut yang besar, dengan langkah yang semakin lama semakin lambat, ditambah lagi rasa mual yang mengiringi kehamilan. Itulah takdir seorang wanita, tercipta hanya dari tulang rusuk yang hanya bagian terkecil dari seorang lelaki yang gagah. Namun, bila dibandingkan kekuatan seorang wanita tak kalah hebat dengan gagahnya lelaki. Bahkan hebatnya sebuah Negara tergantung sehebat apa kaum wanita didalamnya.


Seorang wanita merupakan sekolah pertama bagi anaknya kelak. Seorang wanita bagaikan pondasi dalam sebuah keluarga. Bahkan saat ini, seorang wanita sudah mulai berusaha untuk mandiri. Dimana sudah semakin banyak wanita yang mencari nafkah untuk diri dan keluarganya. Sebagaimana perjuangan R. A. Kartini yang berjuang untuk menaikan derajat wanita dengan emansipasi wanita. 

Bila membahas betapa tangguhnya seorang wanita mungkin tidak akan ada habisnya. Teringat akan ketangguhan wanita maka teringat akan wanita yang telah melahirkan kita didunia yaitu ibu. Pengorbanan wanita yang satu ini mungkin tak akan pernah terbalas oleh apapun. Setiap peluh yang menetes kala berjuang mempertahankan kita agar dapat hidup didunia, bagaikan sebuah pengorbanan pahlawan yang rela memberikan darahnya untuk Negara. Rasa kecewa yang hadir karena kita pun selalu saja dimaklumi dan dilupakan karena rasa cintanya. Ia rela bangun lebih pagi dari yang lain, hanya untuk mempersipakan segala kebutuhan kita. Ia rela menahan perutnya yang lapar hanya untuk memenuhi perut kita yang rakus. Lalu, masihkah pantas bila kita melecehkan wanita? 

Pelecehan wanita yang terjadi dimasa kini semakin sering terjadi. Dimana paradigma yang telah tersebar dalam masyarakat bahwa wanita memiliki tubuh yang lemah. Hal ini menjadikan wanita semakin menjadi incaran pelaku yang tak bertanggungjawab untuk menjadikan wanita sebagai korban. Hal ini harus ditanggapi dengan serius. Wanita haruslah terpenuhi haknya untuk merasa aman dan nyaman dalam negeri nya sendiri. Oleh karena itu, hargailah wanita yang berada disekitarmu karena kau terlahir dari perut seorang wanita.




IRFANI ARISTA
PENGAJAR (IKK 2014)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENCANA PEMBELAJARAN BULANAN COMMUNITY DEVELOPMENT FT UNJ PERIODE 2019-2020 (BULAN JUNI 2019) kelas 1 SD - 6 SD ~~~~~~~~~~~~~~~~~~...